Alquran merupakan kitab suci bagi umat muslim yang keberadaannya sangat penting sebagai pedoman hidup. Sebagai seorang muslim, wajib hukumnya untuk membaca dan memahami isi Alquran, oleh karena itu penting sekali mengetahui cara membaca Alquran yang baik dan benar.
Alquran tidak boleh dibaca secara asal-asalan dan sembarangan, ada tata cara atau adab dalam membacanya. Sehingga seorang muslim harus melakukan tata cara tersebut sebelum dan ketika membaca kitab suci Alquran.
Setiap muslim diwajibkan untuk memahami isi Alquran untuk mendapatkan petunjuk dalam menghadapi berbagai hal. Di dalam Alquran terdapat banyak sekali pedoman hidup yang bisa membantu menyelesaikan berbagai masalah.
Tidak hanya harus memahami makna dari setiap ayat, seorang muslim juga perlu mengetahui cara membaca Alquran yang benar dan merdu. Pasalnya, untuk membaca ayat-ayat Alquran diperlukan intonasi dan nada yang indah sebagai bentuk penghormatan.
Lalu bagaimana adab membaca Alquran? Berikut ini rincian adab membaca Alquran yang baik dan benar.
Tata cara membaca Alquran dimulai dengan menyucikan diri dengan cara melakukan wudhu. Ketika akan membaca Alquran, seorang muslim harus dalam kondisi suci, yakni tubuhnya tidak sedang berhadas besar atau kecil.
Ketika hendak membaca Alquran, seorang muslim harus melafalkan ta’awudz terlebih dahulu, berikut dalil yang memperkuat pendapat tersebut:
فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
"Apabila kamu membaca al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk"
Perintah tersebut datang dari Allah yang ditujukan ke hamba-hamba-Nya melalui Rasulullah SAW sebagai perantara. Jadi, ketika akan membaca Alquran kita harus meminta perlindungan kepada Allah dari godaan setan.
Perintah tersebut merupakan perintah yang bersifat sunnah jadi bukan perintah wajib, namun akan lebih baik lagi jika dilakukan setiap hendak membaca Alquran.
Adab membaca Alquran selanjutnya, yaitu membaca basmalah setelah melafalkan ta’awudz, berikut dalil yang memperkuatnya
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ قَتَادَةَ قَالَ سُئِلَ أَنَسٌ كَيْفَ كَانَتْ قِرَاءَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَانَتْ مَدًّا ثُمَّ قَرَأَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ يَمُدُّ بِبِسْمِ اللَّهِ وَيَمُدُّ بِالرَّحْمَنِ وَيَمُدُّ بِالرَّحِيمِ
Dari Qatadah dia berkata, Anas pernah ditanya "Bagaimanakah bacaan Nabi shallallahu alaihi wasallam?" Dia pun menjawab "Bacaan beliau adalah panjang." Lalu ia pun membaca: "BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM" Anas menjelaskan "Beliau memanjangkan bacaan, BISMILLAH dan juga memanjangkan bacaan, ARRAHMAAN serta bacaan, ARRAHIIM" (HR. Bukhari)
Cara membaca Alquran yang baik dan benar selanjutnya, yaitu memperindah suara yang dikeluarkan. Pendapatan ini diperkuat oleh sebuah hadist yang mana Rasulullah SAW pernah bersabda:
"زَيِّنوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ"
"Hiasilah Alquran dengan suara kalian!"
"لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ"
"Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak melagukan bacaan Alquran"
Cara berikutnya adalah membaca ayat dengan menggunakan tartil, serta tidak membaca ayat Alquran dengan cepat atau seperti orang sedang tergesa-gesa. Menurut riwayat dari Ibnu Masud, dia mengatakan:
"Janganlah kamu membacanya dengan bacaan seperti menabur pasir, jangan pula membacanya dengan bacaan tergesa-gesa seperti membaca puisi (syair). Berhentilah pada hal-hal yang mengagumkan, dan gerakkanlah hati untuk meresapinya, dan janganlah tujuan seseorang dari kamu hanyalah akhir surat saja"
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
"Atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan" (QS. Surat Al Muzzamil: 4)
Menurut Ibnu Katsir, maksud dari ayat tersebut adalah bacalah Alquran dengan tartil atau perlahan-lahan. Itu karena sesungguhnya bacaan Alquran yang demikian dapat membantu seseorang untuk memahami dan merenungkan makna dari setiap ayat yang dibaca.
Bacaan Alquran yang dilakukan Nabi Muhammad SAW pun juga demikian sehingga Siti Aisyah Radiallah Anha mengatakan bahwa Rasulullah, membaca Alquran secara perlahan-lahan sehingga bacaan Beliau terasa yang paling Iama di antara orang Lain.
Cara membaca Alquran yang baik dan benar tidak hanya dibaca dengan tartil tapi juga harus dibaca dengan suara sedang. Maksudnya membaca dengan suara sedang adalah suara yang tidak keras dan tidak terlalu pelan.
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فِي قَوْلِهِ تَعَالَى وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا قَالَ نَزَلَتْ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُخْتَفٍ بِمَكَّةَ كَانَ إِذَا صَلَّى بِأَصْحَابِهِ رَفَعَ صَوْتَهُ بِالْقُرْآنِ فَإِذَا سَمِعَهُ الْمُشْرِكُونَ سَبُّوا الْقُرْآنَ وَمَنْ أَنْزَلَهُ وَمَنْ جَاءَ بِهِ فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ أَيْ بِقِرَاءَتِكَ فَيَسْمَعَ الْمُشْرِكُونَ فَيَسُبُّوا الْقُرْآنَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا عَنْ أَصْحَابِكَ فَلَا تُسْمِعُهُمْ وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا
"Telah menceritakan kepada kami Yaqub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Husyaim telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu anhuma mengenai firman Allah; "dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya…" (Al Israa: 110)
Menurut Ibnu Abbas ayat ini turun ketika Rasulullah SAW sedang bersembunyi di Makkah, ketika Beliau mengimami salat para sahabatnya, beliau mengeraskannya saat membaca Alquran. Sehingga membuat orang-orang musyrik mendengar bacaan Alquran tersebut. Lalu mereka mencela Alquran dan menurunkan orang yang membawakannya.
Maka Allah berfirman kepada Nabi Muhammad (Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu) maksudnya, yaitu ketika membaca Alquran jangan sampai orang-orang musyrik mendengarnya dan mereka mencela Alquran.
"Dan jangan pula terlalu merendahkan bacaan dari para sahabatmu sehingga mereka tidak dapat mendengarnya dan mengambil Alquran darimu. Maka carilah jalan tengah di antara kedua itu" (HR. Bukhari)
Ketika membaca Alquran, seorang muslim harus menggunakan pakaian yang menutup aurat dan bersih dari hadas besar maupun kecil. Memakai pakaian bersih dan menutup aurat juga dalam bentuk menghormati Alquran.
Sebagaimana ketika kita memakai pakaian saat masuk ke tempat orang-orang penting. Maka, seorang muslim harus melakukannya sebagai bentuk rasa hormat dan menghargai atas kitab suci Alquran.
Ketika membaca Alquran, disarankan untuk menghadap ke arah kiblat, mengapa harus demikian? Karena ini sebagai bentuk menghormati Alquran sehingga perlu dilakukan setiap membacanya. Jadi, itulah cara membaca Alquran yang baik dan benar, dengan mengikuti cara di atas Insya Allah pahala yang kita dapatkan bisa lebih besar. Pada intinya, dalam membaca Alquran kita harus memahami dan meresapi makna yang terkandung dalam setiap ayat yang dibaca.