Foto: kumparan.com
Manusia merupakan makhluk sosial
yang harus berhubungan dan berkomunikasi satu sama lainnya. Salah satu
komunikasi yang paling mudah dilakukan oleh manusia adalah berbicara dan berbincang-bincang.
Banyak hal yang menjadi topik pembicaraan, mulai dari berbagi ilmu, hingga
membicarakan sesama. Tak dapat dipungkiri, topik pembicaraan menjadi bergosip
menceritakan keburukan manusia lain atau yang dikenal dengan berghibah.
Bergosip atau ghibah merupakan
tindakan yang tidak disukai oleh Allah Ta’ala dan bisa menjadi salah satu
pemicu permusuhan antar manusia, karena kemungkin hal yang dibicarakan adalah
kebohongan atau fitnah. Allah Ta’ala telah berfirman dalam Alquran :
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ
آمَنُوْا اجْتَنِبُوْا كَثيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثمٌ ۖ وَلَا
تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمُ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُم أَنْ يَأكُلَ
لَحْمَ أَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۚ وَاتَّقُوْا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوّابٌ
رَحيمٌ
“Wahai orang-orang yang
beriman! Jauhilah banyak prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.
Janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan jangan di antara kalian
menggunjing sebagian yang lain. Apakah di antara kalian suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? tentu kalian akan merasa jijik. Bertakwalah kalian
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.”
(QS. Al-Hujurat : 12)
Menceritakan keburukan orang lain mungkin terasa sangat menyenangkan, namun ketika hal ini kita lakukan secara terus menerus, maka akan ada azab yang menanti kita. Kira-kira azab apa yang akan menanti orang yang suka berghibah? Yuk simak ulasan berikut:
Bergosip Merupakan Salah Satu Dosa Yang Besar
Foto: skanaa.com
Walaupun bergosip dianggap
sepele, namun bergosip merupakan perbuatan yang menghasilkan dosa yang besar,
karena dari gosip dapat menyebabkan berbagai keburukan yang sangat kompleks. Rasulullah Sallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ
». قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ
». قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِى أَخِى مَا أَقُولُ قَالَ « إِنْ كَانَ فِيهِ
مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tahukah engkau apa itu ghibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim no. 2589)
Dosa Bergosip Lebih Besar Dari Berzina
Foto: medium.com
Ketika seseorang menceritakan
keburukan orang kepada orang lain, maka keburukan tersebut akan terus
diceritakan dari satu orang ke orang lain dan lama-lama akan menyebar sangat
luas. Alhasil, dosa yang kita lakukan juga berlipat-lipat sebanyak dengan
luasnya keburukan orang yang kita ceritakan. Rasulullah
Sallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:
الْغِيبَةُ أَشَدُّ مِنَ
الزِّنَا . قِيلَ: وَكَيْفَ؟ قَالَ: الرَّجُلُ يَزْنِي ثُمَّ يَتُوبُ، فَيَتُوبُ اللَّهُ
عَلَيْهِ، وَإِنَّ صَاحِبَ الْغِيبَةِ لَا يُغْفَرُ لَهُ حَتَّى يَغْفِرَ لَهُ صَاحِبُهُ
“Ghibah itu (dosanya) lebih berat dari (dosa) zina. Ditanyakan (pada Nabi): Bagaimana mungkin? Nabi menjawab: Lelaki yang berzina lalu bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya. Sedangkan pelaku ghibah dosanya tidak akan diterima kecuali ia dimaafkan oleh yang dighibahi.” (H.R. Thabrani).
Disiksa Di Dalam Kubur
Foto: terasjabar.co
Memang selama hidup di dunia,
balasan bagi orang-orang yang suka berghibah tidak terasa. Namun dalam salah
satu hadis menceritakan tentang siksa kubur bagi orang-orang yang suka
membicarakan orang lain. Rasulullah Sallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ
حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى
قَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ مِنْ كَبِيرٍ ثُمَّ
قَالَ بَلَى أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ يَسْعَى بِالنَّمِيمَةِ وَأَمَّا أَحَدُهُمَا
فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ قَالَ ثُمَّ أَخَذَ عُودًا رَطْبًا فَكَسَرَهُ
بِاثْنَتَيْنِ ثُمَّ غَرَزَ كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا عَلَى قَبْرٍ ثُمَّ قَالَ لَعَلَّهُ
يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا
Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu
'anhuma bahwa: Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berjalan melewati dua kuburan
lalu Beliau bersabda: "Keduanya sungguh sedang disiksa, dan tidaklah
keduanya disiksa disebabkan karena berbuat dosa besar. Kemudian Beliau
bersabda: "Demikianlah. Adapun yang satu disiksa karena selalu mengadu
domba sedang yang satunya lagi tidak bersuci setelah kencing." Ibnu 'Abbas
radhiallahu 'anhu: "Kemudian Beliau mengambil sebatang dahan kurma lalu
membelahnya menjadi dua bagian kemudian menancapkannya pada masing-masing
kuburan tersebut seraya berkata,: "Semoga diringankan (siksanya) selama
batang pohon ini masih basah". (HR. Bukhari)
Referensi: 3 azab orang yang suka ghibah
Nah, bahaya banget kan kebiasaan berghibah. Semoga kita bisa mengontrol diri untuk mengurangi perbuatan dosa nan sia-sia dan bersemangat berbuat kegiatan posisitf. Salah satunya, yuk simak tausyiah tentang handphone bisa menjadi sumber pahala atau dosa. Barakallahu Fii Kum.
#MuslimlifeMenjawabKeresahanmu