Tidur merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Tanpa tidur yang cukup dan berkualitas, kesehatan manusia akan terganggu. Dalam ajaran Islam, manusia tidak hanya diajarkan bagaimana cara beribadah kepada Allah Ta’ala namun juga mengajarkan bagaimana cara hidup yang baik, termasuk menjaga pola tidur yang baik. Pola tidur yang baik dan sehat telah dicontohkan oleh Rasulullah dalam hidupnya. Kira-kira bagaimanasih pola tidur yang sehat ala Rasulullah? Yuk simak ulasan berikut!
1. Berwudhu Sebelum Tidur
Photo: Suara.Com
Rasulullah selalu menjaga kondisi
tubuhnya dalam keadaan wudhu. Selain bentuk menjaga kebersihan tubuh, wudhu
juga membuat tubuh selalu dalam kondisi suci. Apalagi kematian dapat
menghampiri kita kapan saja, termasuk saat tidur. Dalam sebuah hadist
Rasulullah bersabda:
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ
فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ
"Jika engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudhu seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu," (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Mematikan Lampu
Photo: Cermati.com
Sebelum tidur, Rasulullah selalu
memadamkan lampunya agar ruangan menjadi gelap. Dalam hadist, Rasulullah
bersabda:
أَطْفِئُوا الْمَصَابِيحَ
بِاللَّيْلِ إِذَا رَقَدْتُمْ ، وَغَلِّقُوا الأَبْوَابَ ، وَأَوْكُوا الأَسْقِيَةَ
، وَخَمِّرُوا الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ
"Padamkanlah lampu-lampu
di malam hari pada saat kalian tidur malam, kuncilah pintu dan tutuplah bejana,
makanan dan minuman." (HR.Bukhari)
Ruang gelap yang digunakan untuk
tidur ternyata memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Joyce Walsleben, PhD, profesor di New York
University School of Medicine, mengungkapkan bahwa saat tidak ada cahaya,
sekresi hormon melatonin diproduksi secara alami selama tidur. Hormon melatonin
tersebut berfungsi sebagai pengatur ritme tidur, meningkatkan kekebalan tubuh,
menjaga kesehatan jantung, dan menghambat peningkatan kolesterol.
3. Posisi Tubuh Miring ke Kanan
Rasulullah tidur dalam posisi
tubuh miring ke kanan karena posisi jantung berada di kiri, sehingga
menghindari jantung tertindih. Dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda :
ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى
شِقِّكَ الأَيْمَنِ
"Berbaringlah di atas
rusuk sebelah kananmu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Menurut The Journal of
American College of Cardiology tidur dengan menghadap kekanan bisa
mengurangi risiko kegagalan fungsi jantung. Karena pada saat posisi tubuh
miring ke kanan, membuat jantung yang berada di bagian kiri tidak tertindih
oleh organ lain.
4. Meletakkan Tangan Kanan di
Bawah Pipi Kanan
Kehidupan Rasulullah merupakan
kehidupan yang sangat sederhana. Rasulullah terbiasa tidur dengan alas tikar
yang terbuat dengan kulit binatang yang diisi dengan sabut. Rasulullah biasa
menggunakan bantal dan meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.
Secara medis, meletakkan tangan dibawah pipi kanan akan membuat posisi kepala,
leher, dan punggung menjadi lurus.
5. Tidak Tengkurap
Rasulullah selalu menghindari
tidur dengan posisi tengkurap. Pakar kesehatan membuktikan bahwa tidur
tengkurap berbahaya karena otomatis membuat otot dada atau otot pernafasan
tidak bisa mengembangkan dada secara baik dan maksimal. Jika dilakukan secara
terus menerus dapat membuat sulit bernapas. Beban tubuh akan menekan ke arah
dada dan menghalangi proses perenggangan dan kontraksi. Akibatnya asupan
oksigen berkurag dan akan mempengaruhi kinerja jantung hingga otak.
6. Tidak Berlama-lama Telentang
Selain tengkurap, tidur telentang
dalam waktu yang lama juga tidak dianjurkan. Menurut penelitian Dr. Zafir
al-Attar, tidur dengan cara terlentang akan menyebabkan seseorang bernapas
melalui mulutnya. Sehingga mengurangi intensitas napas dari hidung. Padahal
hidung memiliki bulu-bulu halus dan lendir yang bisa menyaring kotoran, yang
ikut terhisap bersama udara yang dihirup. Terlalu banyak bernapas menggunakan
mulut, seseorang rawan terkena flu. Serta menyebabkan keringnya rongga mulut,
sehingga memicu terjadinya peradangan pada gusi.
7. Tidur Lebih Awal
Rasulullah terbiasa tidur lebih
awal setelah shalat Isya. Rasulullah menganjurkan agar segera beristirahat jika
tidak kepentingan lain, apalagi sampai begadang untuk hal yang tidak bermanfaat.
Namun apabila ada hal penting yang membuat mata harus tetap terjaga, boleh
dilakukan, seperti muraja'ah, belajar, dan hal baik lainnya. Dalam hadist,
Rasulullah bersabda:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
– صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
"Bahwasanya Rasulullah SAW
membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak
bermanfaat) setelahnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari sisi kesehatan, malam hari
merupakan waktu untuk proses ekresi di hati dalam menetralkan racun dalam
tubuh. Proses ini membutuhkan kondisi tubuh yang tenang. Apabila begadang, maka
proses ini tak berjalan lancar sebagaimana mestinya. Sehingga dalam kurun waktu
panjang, bisa menyebabkan penyakit kanker hati.
Sumber: Kebiasaan Tidur Rasulullah