Foto: timesindonesa.com
Waktu tunggu ibadah haji di Indonesia saat ini semakin lama. Kementerian Agama Republik Indonesia pernah merilis waktu tunggu antrean ibadah haji di tiap provinsi yang memiliki waktu tunggu yang berbeda-beda. Waktu tunggu ibadah haji tersebut berkisar dari 9 tahun hingga 36 tahun. Waktu tunggu ini menjadi salah satu kerisauan bagi calon Jemaah haji apakah mereka akan tetap bisa melaksanakan ibadah haji di Mekkah atau tidak. Buat kamu yang risau apakah tetap bisa melaksanakan ibadah haji, ternyata ada beberapa amalan yang memiliki pahala setara dengan ibadah haji. Kira-kira amalan apasih yang memiliki pahala setara ibadah haji, yuk simak ulasan berikut!
1. Berbakti Kepada Orang Tua
Foto: boombastis.com
Berbakti kepada orang tua
merupakan salah satu amalan yang besar pahalanya. Tanpa orang tua tidak mungkin
kita bisa lahir kedunia. Oleh karena itu sudah seharusnya kita berbakti dan
menyayangi orang tua kita sebagaimana mereka menyayangi kita. Dalam hadistnya,
Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :
إِنِّي أَشْتَهِي الْجِهَادَ
وَلا أَقْدِرُ عَلَيْهِ، قَالَ: هَلْ بَقِيَ مِنْ وَالِدَيْكَ أَحَدٌ ؟ قَالَ : أُمِّي،
قَالَ: فَأَبْلِ اللَّهَ فِي بِرِّهَا، فَإِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ فَأَنْتَ حَاجٌّ، وَمُعْتَمِرٌ،
وَمُجَاهِدٌ، فَإِذَا رَضِيَتْ عَنْكَ أُمُّكَ فَاتَّقِ اللَّهَ وَبِرَّهَا
“Ada seseorang yang mendatangi Rasulullah dan ia sangat ingin pergi berjihad namun tidak mampu. Rasulullah bertanya padanya apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup. Ia jawab, ibunya masih hidup. Rasul pun berkata padanya, 'Bertakwalah pada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumroh dan berjihad'.” (HR. Ath-Thabrani)
2. Shalat
Lima Waktu Berjamaah Di Masjid dan Disempurnakan Dengan Shalat Sunnah
Foto: republika.co.id
Shalat lima waktu merupakan
ibadah wajib harian yang tidak boleh ditinggalkan setiap harinya. Shalat lima
waktu dapat dilaksanakan secara sendiri-sendiri maupun dilaksanakan secara
berjaamaah di rumah maupun di masjid. Namun shalat berjamaah di masjid memiliki
pahala yang lebih besar dibandingkan di laksanakan di rumah. Dalam hadistnya,
Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :
مَنْ مَشَى إِلَى صَلاَةٍ
مَكْتُوْبَةٍ فِي الجَمَاعَةِ فَهِيَ كَحَجَّةٍ وَ مَنْ مَشَى إِلَى صَلاَةٍ تَطَوُّعٍ
فَهِيَ كَعُمْرَةٍ نَافِلَةٍ
“Siapa yang berjalan menuju salat wajib berjamaah, maka ia seperti berhaji. Siapa yang berjalan menuju salat sunah maka ia seperti melakukan umroh yang Sunah,” (HR. Thabrani dalam Al-Mi’jam Al-Kabir)
3. Shalat Sunnah Dhuha
Foto: tribunstyle.com
Shalat sunnah dhuha merupakan
salat shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Shalat dhuha
memiliki keutamaan dapat memberikan kecukupan rejeki bagi yang melaksanakannya,
karena shalat dhuha merupakan sedekah diri kita kepada setiap sendi-sendi yang
ada di tubuh. Selain itu, dengan Melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid,
berdzikir hingga matahari benar benar terbit dan melanjutkannya dengan salat
dhuha, maka kita akan mendapatkan pahala yang setara dengan pergi berhaji. Dalam hadistnya, Rasulullah Shallahu Alaihi
Wassalam pernah bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى الغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ
اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ
حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
“Barangsiapa yang mengerjakan
shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat
Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan
pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna.” (HR.
Tirmidzi, No 586).
Dalam hasdist lainnya Rasulullah
Shallahu Alaihi Wassalam juga bersabda:
مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ
مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ
وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لاَ يُنْصِبُهُ إِلاَّ إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ
كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ وَصَلاَةٌ عَلَى أَثَرِ صَلاَةٍ لاَ لَغْوَ بَيْنَهُمَا كِتَابٌ
فِى عِلِّيِّينَ
“Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci menuju shalat wajib, maka pahalanya seperti pahala orang yang berhaji. Barangsiapa keluar untuk shalat Sunnah Dhuha, yang dia tidak melakukannya kecuali karena itu, maka pahalanya seperti pahala orang yang berumrah. Dan (melakukan) shalat setelah shalat lainnya, tidak melakukan perkara sia-sia antara keduanya, maka pahalanya ditulis di ‘illiyyin (kitab catatan amal orang-orang shalih).” (HR. Abu Daud, no. 558; Ahmad, 5: 268).
4. Menuntut
Ilmu
Foto: smadwidwiwarna.sch
Ilmu memiliki kedudukan yang
penting dalam Islam, karena tanpa adanya ilmu maka ibadah yang dilaksanakan
akan sia-sia. Dengan adanya ilmu orang akan melaksanakan ibadah dengan benar.
Oleh karena itu orang yang menuntut ilmu dalam kebenaran juga akan mendapatkan
pahala yang besar dari Allah Ta’ala, bahkan pahala yang didapatkan juga setara
dengan melaksanakan ibadah haji. Dalam hadistnya, Rasulullah Shallahu Alaihi
Wassalam pernah bersabda :
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ
لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ
تَامًّا حَجَّتُهُ
"Siapa yang berangkat ke
masjid yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan
kebaikan, ia akan mendapatkan pahala Haji yang sempurna Hajinya." (HR.
Ath-Thabrani)
Itulah beberapa ibadah sederhana
yang ternyata memiliki keutamaan yang sangat besar. Jadi tidak perlu risau
karena waktu tunggu ibadah haji yang lama. Sambil menunggu panggilan haji, kamu
bisa sambil mengerjakan amalan-amalan tadi.
Referensi:
7 amalan yang berpahala ibadah haji, 5 ibadah ini setara haji dan umroh, 4 amalan setara ibadah haji